Melalui tulisan ini, diriku hendak berbagi pengalamanku
dengan Al-Quran, yang Insyaa Allah selalu setia menunggu dan menemaniku. So
bagaimana ceritanya?
Dulu sempat ditanya oleh tetangga dekatku, "Kapan kamu
mulai lancar baca Al-Quran?" Dengan mantap diriku menjawab "Alhamdulillah,
Umur 4 tahun, Pak. Setelah saya lulus Iqra"
Bunda sudah mendaftarkanku sebagai anak TPA sejak umur 3
tahun dimana anak - anak seusiaku sedang belajar naik sepeda roda tiga. Entah
bagaimana aku menyetujui lamaran bunda, aku langsung didaftarkan olehnya.
Aku mulai merasakan hikmah bersahabat dengan Al-Quran sejak
SMA ini setelah aku men-stalk akun ask.fm milik Kak Wirda Mansur. Beliau
berbagi pengalaman menjelajahi dunia karena Al-Quran. Setelah aku berfikir
sejenak, ternyata ada benarnya juga ya?
Lempar balik ketika aku sd disaat aku masih rajin rajinnya
baca Al-Quran. Berbagai kejuaraan bisa aku raih dan sekolah mempercayaiku
sebagai perwakilannya dalam berbagai acara. Nggak hanya itu, paralel sekolah
pun bisa aku raih. Selain itu, Alhamdulillah, aku minta apa saja selalu
dikabulkan oleh Allah. Namun sayangnya, aku tidak sadar bahwa kedekatanku
dengan Al-Quran menjadi salah satu faktornya.
Diriku yang sekarang yang mulai malas ini, mungkin sehari
hanya membaca sehabis maghrib saja. (Astaghfirullah). Kata Pak Ustadz, yang
penting dilakukan daripada tidak sama sekali. Mungkin selepas ini kalian bakal
berfikir 'oh ternyata gini toh' , 'ternyata pemalas ya', 'dosa kok diumbar
umbar'. Bukan mengumbar ya, tolong. Cuma mau berbagi pengalaman saja.
Balik ke topik. Melihat keadaan diriku yang sekarang ini,
yang menjadi pemalas ini, ternyata miris juga ya. Juara nggak pernah dapet,
(gimana mau dapet, wong ikut lomba aja nggak pernah. Kenapa nggak pernah? Karena
nggak pernah lolos seleksi hehe). Doa juga udah jarang dikabulkan sama Allah.
Juga, setiap ada seleksi maupun wawancara entah kenapa selalu gagal dan jawaban
jarang ada nyambungnya dengan pertanyaan. Gimana? Bisa buat kesimpulan?
Sedikit bercerita, tekadku mulai bulan ramadhan tahun ini
adalah, aku ingin menjadi sahabat Al-Quran lagi, mulai belajar memanfaatkan
waktu buat Al-Quran lagi, sampai kemarin aku mendapat undangan untuk mengikuti
lomba tartil tingkat kota dan alhamdulillah juara tiga. Alhamdulillah, sedikit
- sedikit mulai tercapai.
Bersahabatlah dengan Al-Quran, selain menjadi penolongmu di
yaumul akhir kelak, Al-Quran bisa mengubah hidupmu menjadi semakin baik.
Semangat!